Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Boxing tvOne bukan On Klinik

kronologibayu-Kala itu minggu wage  16 Desember 2012. hari yang seperti biasa saya rasakan. Manis dan asam garam kehidupan nampaknya terus menyelimuti setiap langkah manusia sebagai Khafilah kehidupan. Ya. Intinya tidak ada yang spesial di hari itu. Meskipun tak ada yang spesial namun saya tetap bersyukur masih dapat menghirup udara segar pemberian Sang Pencipta.Terima Kasih Tuhan.

Televisi adalah salah satu media patner saya untuk melihat perkembangan informasi dunia luar. Sebagai pengakses informasi melalui media televisi, saya sangat “prihatin”. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa tidak sedikit tayangan-tayangan yang kurang mendidik hadir di televisi kita. Namun masih banyak juga koq tayangan yang patut untuk kita simak, ya.. itu semua kembali kepada diri kita masing-masing untuk pandai dalam bagaimana kita menyikapi, menyeleksi, menangkap, dan menanggapi informasi yang tersaji di layar TV.

Menuju cerita Utama>>
Lagi-lagi tangan ini tak kuasa untuk memencet tombol Switch On.  Setelah tombol Switch On saya tekan lalu menyalalah televisi yang berada di hadapan saya. Channel demi channel tv saya kelilingi. Hal tersebut saya lakukan untuk mencari tayangan tivi yang pas. Setelah hampir 30 detik mencari-cari tayangan yang pas, akhirnya mata saya tertuju pada tayangan Boxing tvOne. Acara tersebut adalah acara tayangan Olahraga Tinju, dimana pada saat itu ditayangkan secara live dari luar negeri (kalau tidak salah dari Amerika).

Pada saat saya menonton acara Boxing tvOne tersebut, partai tinju belum dimulai, nampaknya masih jeda. Keadaan jeda ini diisi dengan perbincangan sang Presenter dengan komentator tinju. Tak lama berselang akhirnya perbincangan hangat tersebut berlalu, kemudian sang Presenter (sebut saja namanya Bung Fauzan Jaman) melanjutkan ke sesi Kuis interaktif Berhadiah.

Kemudian nampak dari seberang telah ada penelepon yang sudah tersambung. Di bawah ini adalah perbincangan yang dapat saya tangkap antara Bung Fauzan dengan si Penelepon.

Dari seberang: ….srek…sreeekk..@#$5?!$*&”( suara sambungan telepon agak terganggu)

Bung Fauzan: Maaf Pak, televisinya,,,.. volumenya dikecilin.

Kemudian penelepon dari seberang ini nampaknya mengikuti betul instruksi yang disampaikan oleh Bung Fauzan. Setelah suara sambungan telepon sudah mendingan lalu Bung Fauzan bertanya kembali.

Bung Fauzan: ya..Bapak posisi dimana Pak?

Penelepon menjawab: Saya di depan tivi Pak..(dengan nada datar ala peserta kuis)

Dengan tawa yang hampir pecah akibat mendengar jawaban si penelepon, Bung Fauzan melanjutkan perbincangan, 

Bung Fauzan: “Saya juga tau…(sambil menahan tawa),.maksud saya, bapak di Amerika, Los Angeles atau dimana pak?”.

Ketika itu Bung Fauzan terlihat sempat buyar konsentrasinya dia tidak fokus terhadap apa yang ia sampaikan.

Saya pun ikut tertawa geli menyaksikan kejadian itu. Jarang-jarang seorang peserta kuis mengatakan “di depan tivi Pak” guna menunjukkan tempat dimana dia tinggal.

Dengan penuh keyakinan meskipun sedikit bingung (mungkin),. si Penelepon akhirnya meralat perkataannya guna menunjukkan alamat tinggalnya kepada presenter TV,

“Oo..Saya di Jakarta Pak”..

Dari perbincangan demi perbincangan kuis interaktif yang membuat pecah tawa sang presenter kuis itu, saya akhirnya mengetahui siapa nama penelepon tak berdosa tersebut, sebut saja namanya Rohman.

Memang kejadian ini terjadi semata-mata adalah missed Comunications antara penelepon yang tak kuasa mengejawantahkan maksud dari pertanyaan sang Presenter. Penggunaan kata Bapak posisi dimana Pak?” dari sang Presenter dimaksudkan untuk menanyakan alamat bukan tempat dimana penelepon duduk.

Saran saya: seharusnya Bung Fauzan menggunakan kata “Bapak darimana?”, “Bapak, Dimana Pak?” dsb. Tanpa menggunakan kata “Posisi”.

tinju, gambar olahraga tinju, tv one, tinju, on klinik

Untung saja si Bapak Penelepon tadi menjawab “di depan tivi Pak”,.coba kalau dia salah dengar “Posisi Bapak?” dan menjawab “ Enam Sembilan Pak”.  Perlu diketahui bahwa ini acara Kuis Boxing tvOne,.emangnya acara talk show On Klinik

NB: Tulisan di atas tidak ada maksud untuk melecehkan pihak-pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut. Tulisan ini murni saya tulis dalam perspektif informasi ringan dan bermaksud untuk menyampaikan pesan bahwa ada hikmah dalam setiap kejadian. Entah itu kejadian humor, lucu, menyedihkan atau pun hal lain.
~Sekian~